Your cart is currently empty!
Apa Orang Haid Boleh Baca Yasin dan Tahlil?
Membaca Yasin dan Tahlil adalah salah satu kegiatan religius yang sering dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia. Namun, seringkali muncul pertanyaan mengenai apakah orang yang sedang haid diperbolehkan membaca Yasin dan Tahlil atau tidak. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu haid dan apakah ada larangan dalam agama Islam terkait dengan kegiatan yang dilakukan selama masa haid.
Haid adalah siklus menstruasi bulanan yang dialami oleh wanita. Selama masa haid, darah akan keluar dari rahim dan mengalir ke bagian bawah tubuh. Masa haid ini berlangsung selama beberapa hari dan bisa berbeda-beda untuk setiap wanita.
Dalam agama Islam, ada beberapa larangan dan tata cara yang harus diikuti oleh wanita selama masa haid. Salah satu larangan yang umum diketahui adalah dilarang melakukan shalat dan puasa. Namun, tidak ada larangan dalam agama Islam untuk membaca Al-Quran atau doa-doa seperti Tahlil saat sedang dalam masa haid.
Mengenai hal ini I’anatuht Thaibin menerangkan dengan jelas:
وإن قصد الذكر وحده أو الدعاء أو التبرك أو التحفظ أو أطلق فلا تحرم لأنه عند وجود قرينة لا يكون قرأنا إلا بالقصد ولوبما لا يوجد نظمه فى غير القرأن كسورة الإخلاص
Apabila ada tujuan berdzikir saja atau berdoa, atau ngalap berkah atau menjaga hafalan, atau tanpa tujuan apapun (selama tidak berniat membaca Al-Qur’an) maka (membaca Al-Qur’an bagi perempuan haid) tidak diharamkan. Karena ketika dijumpai suatu qarinah, maka yang dibacanya itu bukanlah Al-Qur’an kecuali jika memang dia sengaja berniat membaca Al-Qur’an. Walaupun bacaan itu sesungguhnya adalah bagian dari Al-Qur’an semisal surat al-ikhlas.
Sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017 yang berjudul “Menstruasi dalam Pandangan Islam” mengungkapkan bahwa tidak ada larangan bagi wanita yang sedang haid untuk membaca Al-Quran atau melakukan kegiatan religius lainnya seperti mengaji atau membaca doa-doa tertentu.
Namun, beberapa ulama mengatakan bahwa sebaiknya wanita yang sedang haid menjauhi Al-Quran dan doa-doa yang panjang. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya ketidaknyamanan atau kekhawatiran bahwa darah yang keluar selama masa haid bisa menempel pada Al-Quran atau buku doa-doa. Dalam hal ini, sebaiknya wanita yang sedang haid menggunakan sarung tangan atau alat bantu lainnya saat membaca Al-Quran atau doa-doa.
Sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Gadjah Mada pada tahun 2021 yang berjudul “Pengaruh Perilaku Sehat Terhadap Kesehatan Reproduksi pada Remaja Muslim” juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar selama masa haid. Menjaga kebersihan dan kesehatan selama masa haid dapat mencegah infeksi dan penyakit pada organ reproduksi.
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa wanita yang sedang haid diperbolehkan membaca Yasin dan Tahlil, maupun membaca Al-Quran atau doa-doa lainnya. Namun, perlu diingat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar agar tidak terkontaminasi oleh darah yang keluar selama masa haid.
Artikel yang diterbitkan oleh Republika pada tahun 2021 yang berjudul “Baca Yasin dan Doa Khusus Tak Ada Larangan bagi Wanita Haid” mengangkat topik yang cukup kontroversial dalam masyarakat. Banyak orang yang masih bingung dan bertanya-tanya apakah orang yang sedang dalam kondisi haid boleh membaca Yasin dan Tahlil atau tidak.
Pertama-tama, perlu diingat bahwa dalam Islam tidak ada larangan bagi orang yang sedang haid untuk membaca Al-Quran. Namun, ada beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal tersebut. Menurut Imam Malik dan Imam Asy-Syafi’i, wanita yang sedang haid diperbolehkan membaca Al-Quran, sedangkan menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal, wanita yang sedang haid dilarang membaca Al-Quran.
Referensi lain yang dapat menjadi acuan adalah buku “Fiqh Wanita” karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa membaca Yasin, Tahlil, dan doa khusus seperti doa Qunut tidaklah menjadi masalah bagi wanita yang sedang haid.
Namun, perlu diingat bahwa wanita yang sedang haid sebaiknya tidak melakukan shalat karena kondisi tersebut dapat mempengaruhi kebersihan shalat. Namun, jika wanita tersebut ingin membaca Yasin dan Tahlil sebagai bentuk ibadah atau untuk tujuan tertentu, maka hal tersebut diperbolehkan.
Dalam Islam, penting untuk menjaga kebersihan dan kesucian dalam melakukan ibadah. Oleh karena itu, bagi wanita yang sedang haid, disarankan untuk menghindari kontak langsung dengan Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan menjaga kebersihan.
Secara keseluruhan, meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, tidak ada larangan bagi wanita yang sedang haid untuk membaca Yasin dan Tahlil. Namun, wanita yang sedang haid sebaiknya tetap menjaga kebersihan dan kesucian dalam melakukan ibadah.
Dalam artikel yang diterbitkan oleh Republika pada tahun 2021 yang berjudul “Baca Yasin dan Doa Khusus Tak Ada Larangan bagi Wanita Haid”, dikemukakan bahwa tidak ada larangan bagi wanita yang sedang haid untuk membaca Yasin dan Tahlil. Referensi lain yang dapat dijadikan acuan adalah buku “Fiqh Wanita” karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal. Dalam Islam, penting untuk menjaga kebersihan dan kesucian dalam melakukan ibadah. Oleh karena itu, wanita yang sedang haid sebaiknya tetap menjaga kebersihan dan kesucian dalam melakukan ibadah.
Leave a Reply